Lokasi Anda saat ini adalah:Tempo Scan Pacific > Bola
Bregada Jagabaya Penjaga Budaya Kampung Kadipaten
Tempo Scan Pacific2025-05-18 14:56:41【Bola】9rakyat jam tangan
Perkenalansyair macau pangkalantotoMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Kraton-Bregada atau pasukan budaya yang diadaptasi dari prajurit milik Kraton Ngayogyokarto Hadining link alternatif 7 meter
Kraton-Bregada atau pasukan budaya yang diadaptasi dari prajurit milik Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat pada zaman dahulu mempunyai fungsi sebagai pasukan yang melindungi keraton dari serangan musuh.
Prajurit-prajurit tersebut hingga kini pun masih ada,link alternatif 7 meter namun kini para prajurit ini perannya telah berubah dan dijadikan sebagai simbol budaya.
Di Kota Yogyakarta sendiri di beberapa kampung juga memiliki bregada sebagai salah satu potensi budaya di wilayah tersebut. Selain itu bregada juga sebagai wujud keikutsertaan wilayah tersebut dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Yogyakarta.
Salah satunya adalah kampung Kadipaten Kidul, Kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta. Bregada kampung ini dinamakan Bregada Jagabaya.
Ketua Kampung Kadipaten Kidul, Kuswarsantyo Condroradono yang juga merupakan inisiator pendirian Bregada Jagabaya mengatakan bregada yang baru diresmikan pada bulan Februari 2023 ini beranggotakan 24 orang.
"24 orang tersebut juga merupakan warga asli Kampung Kadipaten Kidul," bebernya, Kamis (27/4/2023).
Meski baru diresmikan beberapa waktu lalu namun bregada ini sudah dirintis sejak tahun 2022. Bregada ini memiliki agenda rutin yakni ritual budaya berupa Kirab Apem.
"Selain itu bregada ini juga sering diminta untuk ikut memeriahkan kegiatan budaya di Kota Yogyakarta," ungkapnya.
Kuswarsantyo menambahkan, bregada ini memiliki bendera yang lambangkan berupa trisula dan bunga melati kuncup.
"Trisula sebagai simbol bersatunya tiga RW di Kampung Kadipaten Kidul dan bunga melati kuncup melambangkan paju pat lima pancer," ungkapnya.
Sementara untuk seragamnya berupa lurik yang menunjukkan jalan lurus yang berpedoman pada agama. "Untuk penamaannya sendiri diambil dari nama plengkung beteng Kraton Ngayogyakarta yang keberadaanya di kampung Kadipaten Kidul," pungkasnya.
Melalui bergada ini diharapkan masyarakat mengenal budaya yang ada di kampung Kadipaten Kidul. "Budaya yang memiliki nilai-nilai luhur harus terus dijaga dan dilestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan jaman," ujarnya. (Han)
Besar!(3126)
Artikel sebelumnya: Ajak DWP Yogya Dukung Program Kegiatan Berbasis Keluarga
Artikel selanjutnya: Warga RT 43 Keparakan Lor Ciptakan Berbagai Inovasi di Saat Pandemi
Berita terkait
- Kenalkan Yogyakarta Melalui Tour De Ambarukmo
- Seminar Kesehatan Reproduksi, Remaja Unggul Untuk Kota Yogakarata
- Wawali Tinjau Kesiapan Protokol Kesehatan GL Zoo
- Tukangan Mengaji, Upaya Membangun Generasi Qurani
- Pemkot Yogya Berikan Edukasi Kepada UMKM Tentang Adaptasi Kebiasaan Baru
- Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19, Warga Wirogunan Buka Dapur Umum
- Yogyakarta Siapkan Generasi Berencana Tanpa Rokok
- Yogyakarta Gelar Evaluasi Genjot Perbaikan SAKIP
- Zona Sea Life Taman Pintar Suguhkan Edukasi Kehidupan Bawah Laut
- Penghimpunan Zakat di Kota Yogyakarta Naik 8 Persen
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pemerintah Akan Tambah Pelaksanaan Jamkesus Difabel
Sinergitas Gandeng Gendong angkat UMKM
Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Pemkot Lakukan Penyemprotan Desinfektan Di Malioboro
BKM Surya Lestari Bagikan Ratusan Sembako untuk Warga Sorosutan
Walikota Ajak Warga Yogyakarta Gunakan Hak Pilih
Kelurahan Cokrodiningratan Berikan Bantuan Logistik Bagi Masyarakat Tidak Mampu dan Masyarakat yang di PHK Dampak dari Covid-19
Wawali Sambut Baik Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Kemenparekraf
Surosutan Gumregah Bersama TMMD Kota Yogyakarta