Pandemi Tak Halangi SDM Jogokaryan Berprestasi

Wakil Walikota Yogyakarta,syair macau pangkalantoto Heroe Poerwadi menghadiri Akhirussanah Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM Jogokaryan) pada Senin malam (28/6) di Hotel Lynn Jogokaryan, Yogyakarta.  Wawali  yang memberikan sambutan secara daring melalui zoom menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada semua pihak di SDM Jogokaryan yang berhasil menghantarkan siswa didiknya untuk meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dalam suasana pandemi.

“Pandemi tidak menghalangi kita dalam belajar dan berperstasi, pemberian tugas sekolah bisa dilakukan secara daring. Demikian menambah ilmu pengetahuan bisa dilakukan melalui membaca baik secara daring maupun buku pelajaran secara langsung,” kata Heroe.

Lebih lanjut disampaikan Heroe bahwa pendidikan karakater memiliki peranan penting dalam pendidikan dasar, dimana siswa  dididik menjadi pandai dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan kemudian diasuh dengan pendidikan agama dan norma-norma luhur budaya sehingga siswa menjadi berbudi pekerti luhur.

“Pendidikan karakter akan lebih bagus kalau disinergikan dengan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif agar dapat memberikan pemecahan masalah yang relatif lebih tuntas dibandingkan dengan pendekatan tunggal,” imbuh Heroe.

Kecerdasan Spiritualitas disingkat SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. 

Dalam kesempatan itu siswa Ikhwan Hanif Ismail  siswa SDM Jogokaryan ditetapkan sebagai lulusan terbaik tahun ajaran 2020/2021. Selain itu dalam Assesmen Standardisasi Pendidikan Dasar (ASPD) ia meraih nilai 100 untuk mata pelajaran matematika dan total nilai 282,86.

Hanif juga menuturkan kiat-kiat belajarnya hingga bisa meraih prestasi di sekolah, seperti banyak membaca dan melatih kemampuan dengan mengerjakan tugas-tugas baik yang diberikan sekolah maupun dari buku yang dia baca.

“Setiap malam saya bangun untuk sholat tahajud dan melanjutkan belajar, di saat malam dan suasana tenang banyak ilmu pengetahuan yang bisa saya serap dan pelajari,” kata Hanif.

Selanjutnya Hanif menuturkan cita-citanya yang ingin menjadi guru yang juga penghafal Al Quran. Dengan dukungan ayah dan ibunya yang secara bergantian mendampinginya dalam belajar, ia optimis dapat meraih cita-citanya tersebut. (Ant)

Besar!（1241）